iklan banner gratis
iklan header banner iklan header iklan header banner
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Rotasi 126 Pejabat Depok: Penyegaran Birokrasi atau Konsolidasi Kekuasaan?

Mutasi Massal Di Baleka II Memunculkan Tafsir Ganda. Profesionalisme Birokrasi Atau Strategi Politik Jelang Tahun Politik?


Depok kembali berbenah. Walikota Supian Suri melantik 126 pejabat sekaligus. Dari camat, lurah, hingga direktur RSUD. Di balik semangat “4T” yang digaungkan, publik bertanya: benarkah ini murni penyegaran birokrasi?

 

 — DEPOK | 
Senin, 15 September 2025, lantai 10 Gedung Baleka II mendadak penuh sesak. Sebanyak 126 pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Depok berganti posisi.

Dari camat, lurah, hingga kepala bagian, mereka dipanggil satu per satu untuk menerima surat keputusan pelantikan.

Rangkaian rotasi ini tertuang dalam Surat Keputusan Wali Kota Depok Nomor 821.2/SK/1143/IX/BKPSDM/2025. Kepala Pemerintahan Kota Depok, Supian Suri, menyebut langkah itu sebagai bagian dari penyegaran organisasi dan upaya mendorong profesionalitas birokrasi.

“Mutasi ini bukan sekadar pergantian posisi,” kata Supian dalam sambutannya. “Ini strategi Pemkot menghadapi tantangan kota yang kian kompleks: sampah, infrastruktur dasar, pendidikan, hingga kesehatan.”

Nama-Nama Kunci

Beberapa pejabat penting yang dilantik hari itu di antaranya Ir. Tinte Rosmiati sebagai Kepala Bagian Perundang-undangan, Persidangan, dan Humas DPRD; Agus Sofan, ST, MT sebagai Camat Beji; Mustakim, S.Sos sebagai Camat Pancoran Mas; serta Dr. Agus Gojali yang dipercaya menjadi Direktur RSUD Khidmat Sehat Afiat.


Dari jajaran lurah, wajah-wajah baru bermunculan. Mujahidin, SE, MA menduduki kursi Lurah Cimpaeun, Tapos. Ayu Dwi Pratiwi, S.IP diangkat menjadi Lurah Tugu, Cimanggis. Sedangkan Rezki Desa Ismayawati, S.STP, M.Kesos menempati posisi Lurah Baktijaya, Sukmajaya.

Semangat “4T”

Di hadapan para pejabat yang baru dilantik, Supian menyelipkan pesan empat kata kunci yang ia sebut “4T”:
  1. Terima kasih atas amanah yang diberikan.
  2. Takdir bahwa jabatan adalah garis hidup yang harus dijalani.
  3. Tanggung jawab besar melayani masyarakat.
  4. Tugas yang mesti ditunaikan sepenuh hati.

“ASN harus hadir sebagai pelayan, bukan untuk dilayani,” ujar Supian. Ia menegaskan, pejabat yang baru menjabat mesti segera beradaptasi, bekerja dengan integritas, dan melahirkan inovasi pelayanan.

Momentum Politik Birokrasi

Rotasi pejabat dalam jumlah besar ini menimbulkan tafsir beragam di kalangan pegawai. Ada yang melihatnya sebagai penyegaran yang wajar.

Namun tak sedikit pula yang membaca langkah ini sebagai upaya Supian Suri memperkuat barisan birokrasi menjelang tahun-tahun politik berikutnya.

Bagi publik Depok, yang terpenting adalah janji pelayanan yang lebih cepat dan transparan.

“Kita berharap mutasi ini tidak sekadar kosmetik jabatan,” kata seorang aktivis Depok Watch yang ditemui usai acara.

Wajah baru, jabatan baru, janji baru. Pertanyaannya, apakah semangat “4T” benar-benar mampu menjawab problem nyata Kota Depok: dari jalan berlubang hingga tumpukan sampah yang tak kunjung usai? [■]
Reporter: NMR Redaksi - Editor: DikRizal/JabarOL


Iklan Paralax
iklan banner Kemitraan Waralaba Pers

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama
banner iklan JabarOL square