PWI Bekasi Raya & DPP LAKI Siap Gelar Diskusi Publik Nasional “Penguatan Pencapaian Program Prabowo Menuju Indonesia Emas 2045”

Ade Muksin, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bekasi Raya, menyeruput kopinya dengan tenang, sementara Burhanudin Abdullah, Ketua Umum Laskar Anti Korupsi Indonesia (DPP LAKI), sibuk menjabarkan ide-ide besar tentang masa depan negeri.
Apa yang mereka bicarakan bukan sekadar rutinitas obrolan pinggir jalan. Mereka tengah merumuskan sebuah forum nasional yang hendak menjadi ruang gugatan publik terhadap masa depan yang dijanjikan: Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Apa Sebenarnya Kebutuhan Bekasi Yang Sangat Mendesak bagi Warganya Sendiri yang Tinggal di Kabupaten maupun Kota Bekasi?
Baca juga: Wawancara BekasiOL Bersama Anindita Kanindipa, S.T.Par, Marketing Executive Produsen Karpet Masjid
Tidak hanya itu, pakar hukum tata negara dan akademisi juga akan menjadi bagian dari meja dialog.
Ayo Gabung; Ikuti saluran www.bekasi-online.com di WhatsApp
Mulai dari ketahanan pangan, hilirisasi sumber daya alam, digitalisasi desa, hingga pelayanan kesehatan gratis.
Namun, benang merahnya tetap satu: penegakan hukum dan pemberantasan korupsi sebagai fondasi.
Menurutnya, wartawan di era Prabowo-Gibran tak boleh sekadar mencatat. Mereka harus mengawal. Harus mengkritik. "Kita butuh jurnalisme yang konsisten dan berani bersuara."
Sikap senada juga dilontarkan Burhanudin. "Kita tidak bisa bicara Indonesia Emas tanpa bicara pemberantasan korupsi yang serius," ujarnya, lugas.
Baginya, Indonesia yang transparan dan akuntabel bukan sekadar cita-cita, tapi keniscayaan yang harus diperjuangkan dengan keberanian politik dan integritas lembaga hukum.
Baca juga: HJ Karpet: Merancang Kenyamanan Ibadah di Ruang Komunitas
Sampai berita ini ditulis, lokasi kegiatan dipastikan berlangsung di salah satu hotel di Kota Bekasi. Tanggalnya masih tentatif.
Namun baik PWI Bekasi Raya maupun DPP LAKI menegaskan bahwa forum ini bukan sekadar seremoni.
Mereka ingin hadirkan ruang dialog yang inklusif, intelektual, dan—yang terpenting—berdampak.
Di tengah dinamika transisi kekuasaan nasional, suara dari Bekasi ini mungkin tak terlalu bising.
Baca juga: Ade Muksin: Setiap Anak Yang Tidak Bisa Sekolah Karena Sistem, Itu Bukan Kegagalan Individu — Itu Aib Negara
Tapi justru di sela percakapan semacam inilah, fondasi untuk masa depan yang lebih bersih mulai dipancangkan. [■]


Posting Komentar