Binsar Tuding Sikap Misbah Memantik Ricuh. Komisi I DPRD Dariyanto: Semua Sudah Saling Maaf Memaafkan
jabar-online.com | Sabtu, 6 Des 2025 - 14:05 WIB | NMR - SRiz
Wartawan senior Binsar Sihombing menilai pernyataan Misbahudin justru menyudutkan media dan melemahkan marwah DPRD Kota Bekasi. Anggota DPRD dari Fraksi Golkar yang juga anggota Komisi 1, Dariyanto memberikan klarifikasi tentang keadaan yang sebenarnya telah terjadi.
Wartawan senior Binsar Sihombing mendesak Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Bekasi untuk segera memanggil Sekretaris Pansus 8, Misbahudin, yang dianggap mengeluarkan pernyataan keliru dan justru membela tindakan sang Dirut.
Binsar menilai sikap Misbah “janggal” karena tidak menjaga marwah lembaga DPRD, tetapi malah menyudutkan media yang memberitakan peristiwa tidur tersebut.
“Aneh saja. Sikap Misbah bukannya menjaga marwah institusinya sebagai lembaga terhormat yang mewakili jutaan warga Kota Bekasi, malah membuat pernyataan berlebihan yang menyudutkan media. Kasus ini jangan dibiarkan, karena bisa menjadi jurisprudensi ke depan,” ujar Binsar, Sabtu (6/12/2025) kepada awak media.
Binsar Sihombing yang akrab disapa Bang Binsar ini menegaskan bahwa Dirut PDAM sendiri sudah mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
Namun justru pernyataan pembelaan Misbah lah yang memantik kegaduhan tambahan.
“Dirut PDAM sudah minta maaf dan mengakui tertidur. Tapi komentar pembelaan Misbah yang bikin gaduh jadi makin besar. BK harus memberi sanksi,” tegasnya.
Ketua DPRD Ikut Disindir
Binsar juga menyindir Ketua DPRD Kota Bekasi, Sardi Efendi, yang menurutnya tidak menunjukkan kepemimpinan tegas dalam menjaga martabat lembaga legislatif.
“Ketua DPRD bungkam, hanya jadi juru stempel Walikota. Saya berharap Sardi bisa mewarnai dinamika eksekutif dan legislatif. Ternyata hanya ‘bebek’ bagi Walikota. Ada apa ini?” kata Binsar.
Selain itu, ia juga meminta BK DPRD berkoordinasi dengan Inspektorat hingga Aparat Penegak Hukum (APH) untuk menelusuri dugaan aliran dana operasional Pansus 8 yang disebut-sebut berasal dari “patungan” BUMD yang hendak memperoleh penyertaan modal.
Klarifikasi Anggota DPRD: “Tak Ada Masalah Personal”
Menanggapi polemik tersebut, anggota DPRD dari Fraksi Golkar, Dariyanto, S.Kom, memberikan klarifikasi bahwa persoalan antara Sekretaris Pansus 8, Misbahudin dan Dirut PDAM Tirta Patriot sudah saling maaf memaafkan.
Menurutnya, konflik yang ramai di publik sebenarnya tidak mencerminkan kondisi internal DPRD.
“Baik Misbahudin maupun Dirut PDAM sudah saling memaafkan. Tidak ada masalah personal, dan tidak ada masalah antar lembaga,” ujar Dariyanto kepada BekasiOL Sabtu, 6/12/2025.
Ia menegaskan bahwa Komisi 8 akan tetap melanjutkan sidang pada Senin, 8 Desember 2025 mendatang, untuk bahas landasan hukum peraturan kepala daerah soal penyertaan modal terhadap BUMD.
Dirut PDAM: “Saya Tertidur karena Kelelahan”
Video yang memperlihatkan Dirut Perumda Tirta Patriot, Ali Imam Faryadi, tertidur saat rapat Pansus 8, sebelumnya viral di media sosial hingga memicu panggilan klarifikasi dari DPRD.
Ali mengakui bahwa ia memang tertidur, bukan “tiduran”, dan menyebut kondisi fisik yang lelah menjadi penyebab utama.
“Memang capek waktu itu karena aktivitas yang padat. Saya lalai, tapi tidak ada niat untuk tidak menghormati rapat,” kata Ali.
Ia juga menyebut posisinya saat itu tidak terlihat oleh pimpinan, sehingga insiden tersebut baru menjadi perhatian setelah terekam dan menyebar luas.
Setelah video tersebut viral, Ali dipanggil menghadiri rapat Pansus 8 pada Senin (1/12/2025).
Anggota Komisi I DPRD, Daryanto, menyebut rapat berjalan kondusif dan Ali telah menyampaikan permohonan maaf secara langsung.
“Alhamdulillah rapat berlangsung baik dan kondusif. Ke depan, semoga Pak Ali lebih bijak menyikapi peristiwa seperti ini,bahkan nanti Senin besok 8 Desember kita akan rapat (sidang) lagi menindaklanjuti Raperda Penyertaan Modal BUMD, Bang Dik.” ujarnya mengakhiri. [■]


Posting Komentar