Kota Bekasi Unjuk Gigi di Bandung: Wakil Walikota Bawa “Patriot Single Windows” ke Panggung Keterbukaan!
Wakil Walikota Bekasi, Dr. Abdul Harris Bobihoe, tampil bak presenter di depan juri Komisi Informasi Jawa Barat sambil memamerkan aplikasi kebanggaan warganya.
Di sanalah Wakil Walikota Bekasi, Drs. Abdul Harris Bobihoe, bersama duet andalannya, Kepala Diskominfostandi Drs. Nadih Arifin, tampil bak duo presenter dalam ajang bergengsi Uji Publik Monitoring dan Evaluasi (Monev) Keterbukaan Informasi Publik 2025.
Harris Bobihoe dengan gaya khasnya mempresentasikan program keterbukaan informasi, lengkap dengan jargon: “Semua serba transparan, asal jangan isi dompet pribadi!”
Acara ini digelar oleh Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat sebagai bagian dari verifikasi Self-Assessment Questionnaire (SAQ)—semacam “ujian jujur-jujuran” bagi seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Setiap daerah diminta membeberkan sejauh mana informasi publik bisa diakses rakyatnya tanpa perlu pakai kode rahasia atau pintu belakang.
Setiap daerah diminta membeberkan sejauh mana informasi publik bisa diakses rakyatnya tanpa perlu pakai kode rahasia atau pintu belakang.
Kota Bekasi, yang kini makin digital, tentu nggak mau ketinggalan. Dalam paparannya, Harris memamerkan inovasi andalan: aplikasi Patriot Single Windows—bisa diunduh di Playstore, lho!
“Aplikasi ini hasil karya Diskominfostandi untuk seluruh warga masyarakat Kota Bekasi,” ujarnya dengan percaya diri.
Layaknya host acara startup pitch, Harris menutup dengan janji manis: Pemerintah Kota Bekasi bakal terus berinovasi dan memperkuat reputasi Bekasi sebagai “daerah informatif paling gaul” di Jawa Barat.
Meski acara ini bukan ajang penghargaan, vibe-nya sudah mirip malam penganugerahan.
Ada tepuk tangan, ada tawa, dan tentu saja ada Kota Bekasi—yang kali ini tampil bukan sebagai bahan meme, tapi sebagai contoh keterbukaan informasi yang (akhirnya) keren dan kekinian. [■]




Posting Komentar