Bawa Bukti Investigasi Pengadaan Barjas Ambulan Jenazah Diterima Kejari: Angkanya Bikin Mati Gaya
“Harga di proyek Rp312,5 juta per unit, padahal harga di dealer resmi cuma sekitar Rp257,5 juta. Selisihnya hampir Rp55 juta. Kalau dikali 43 unit, potensi kerugian bisa lebih dari Rp2,3 miliar,” jelas Ahmad Somantri GRIB Jaya.

Aksi yang berlangsung tertib itu bukan sekadar pawai beratribut merah-hitam, tapi membawa tuntutan serius: usut dugaan korupsi proyek pengadaan mobil ambulans jenazah di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi tahun anggaran 2024.
Koordinator GRIB Jaya, Ahmad Somantri, menyebut pihaknya mencium aroma “markup” dalam proyek pengadaan 43 unit mobil ambulans jenazah Suzuki APV tipe GL senilai Rp13,4 miliar.
Proyek ini disebut menggunakan skema e-katalog dengan penyedia jasa PT Sukses Senang Makmur (SSM) — nama yang terdengar seperti doa tapi malah bikin masyarakat “nggak senang dan kurang makmur”.
“Harga di proyek Rp312,5 juta per unit, padahal harga di dealer resmi cuma sekitar Rp257,5 juta. Selisihnya hampir Rp55 juta. Kalau dikali 43 unit, potensi kerugian bisa lebih dari Rp2,3 miliar,” jelas Ahmad.
GRIB Jaya menilai selisih harga itu bukan sekadar “biaya doa bersama” atau “pembungkus nasi kuning rapat evaluasi”, melainkan indikasi permainan harga yang perlu dibuka terang-benderang oleh aparat hukum.
Mereka pun menuntut Kejari Kota Bekasi segera melakukan penyelidikan.
Beberapa pegawai Kejari terlihat hanya melongok dari jendela lantai dua, mungkin memastikan massa tak sedang membawa “ambulansnya sekalian” ke halaman kantor kejaksaan.
Komentar Sidik Warkop (kolumnis satire BekasiOL)
“Ambulans jenazah harganya naik Rp55 juta per unit, katanya biar yang wafat juga bisa ‘berangkat’ dengan penuh kehormatan. Tapi kalau markup-nya benar, jangan-jangan ini bukan mobil jenazah, tapi mobil pengantar moral yang sudah meninggal duluan.
Bekasi ini lucu, bro. Kalau korupsi proyek ambulans, korbannya bukan cuma rakyat—tapi juga nurani yang udah masuk peti, disemayamkan di ruang rapat anggaran.”.
Aksi demonstrasi pun akhirnya bubarkan diri dengan tertib dan menuju ke DPC GRIB Jaya di Sepanjang Jaya, Rawalumbu, Kota Bekasi. Lalu pengurus DPC berkumpul dan mengeluarkan pernyataan press conference dengan pengurus inti dan beberapa awak wartawan. [■]


إرسال تعليق