Gedung Tambah Ruang, Semangat Juga: Program Nasional Kemendikdasmen Revitalisasi SMAN 3 Bekasi Lancar
Belajar di Tengah Bor dan Semen: Cerita Siswa SMAN 3 yang Tetap Fokus Ujian. Mengundang rasa penasaran — dramatis tapi realistis menggambarkan kondisi pembangunan yang bersamaan dengan aktivitas belajar.

“Responnya cepat, pengerjaannya pun relatif lebih cepat dari perkiraan. Tapi yang paling penting, proses pembangunan tetap memperhatikan keamanan dan kenyamanan siswa selama kegiatan belajar mengajar,” ujarnya di sela-sela kunjungan Inspektur Jenderal Kemendikdasmen ke sekolah itu, Jumat, 10 Oktober 2025 lalu.
Menurut Ariyanto, koordinasi yang terjalin antara pihak sekolah, komite, dan kementerian menjadi kunci kelancaran proyek revitalisasi ini.
“Setiap tahapan pembangunan diawasi bersama, bukan hanya soal fisik bangunan tapi juga dampaknya terhadap aktivitas belajar,” katanya.
Pembangunan Berjalan Cepat di Tengah Keterbatasan Lahan
Sejak Agustus lalu, halaman SMAN 3 Kota Bekasi dipenuhi aktivitas pekerja dan suara bor listrik.
Revitalisasi ini merupakan bagian dari program Direktorat Sekolah Menengah, Dirjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen Kemendikdasmen, dengan total anggaran Rp 1,1 miliar.
Rinciannya: Rp 900 juta untuk tiga ruang kelas belajar (RKB), Rp 82 juta untuk pembangunan toilet, dan Rp 134 juta untuk ruang UKS. Proyek dikerjakan dengan masa kerja 120 hari kalender, dan ditargetkan selesai pada Desember 2025.
Irjen Turun ke Lapangan
Hari itu, Inspektur Jenderal Kemendikdasmen, Faisal Syahrul, turun langsung ke lokasi bersama Kepala Sekolah H. Dedi Suryadi dan Ketua Komite Ariyanto Hendrata. Faisal mengatakan, revitalisasi ini bukan proyek instan.
“Semua berawal dari proposal yang diajukan oleh pihak sekolah. Setelah dilakukan penilaian kelayakan oleh tim kementerian, barulah kami kucurkan dana,” ujarnya.
Faisal juga menekankan pentingnya pengawasan lapangan. “Kami hadir untuk memastikan proyek berjalan sesuai aturan, tanpa penyimpangan, dan sesuai arahan Menteri agar setiap rupiah anggaran membawa manfaat nyata."
"Apalagi sistem pelaksanaan yang digunakan adalah swakelola, dengan partisipasi masyarakat yang besar,” tambahnya.
Hampir Separuh Rampung
Dari laporan yang diterima, progres proyek sudah mencapai 47 persen. Pihak sekolah menargetkan penyelesaian tepat waktu.
“Kalaupun ada kendala, biasanya teknis di lapangan, dan segera kita carikan solusinya,” ujar Faisal.
Ia juga menyoroti efisiensi lahan sekolah. “Area SMAN 3 cukup terbatas, jadi fasilitas dibangun sesuai kebutuhan yang realistis. Anggaran pun disesuaikan dengan proposal yang diajukan,” katanya.
Suara dari Kepala Sekolah
Bagi Kepala Sekolah H. Dedi Suryadi, pembangunan ini adalah momentum penting untuk memperbaiki pelayanan pendidikan.
“Dengan bertambahnya tiga ruang kelas belajar, toilet, dan ruang UKS, siswa bisa belajar lebih nyaman dan aman. Itu akan berdampak langsung pada semangat belajar dan prestasi mereka,” ujarnya.
Dedi memastikan pekerjaan tetap mengedepankan kualitas.
“Kami diawasi oleh konsultan pengawas dan tim perencana, agar semua sesuai standar dan spesifikasi. Kami ingin proyek ini selesai tepat waktu, tepat mutu, dan bermanfaat jangka panjang,” katanya.
Partisipasi Jadi Kunci
Selain kementerian dan sekolah, komite serta masyarakat sekitar juga ikut terlibat dalam sistem pengawasan.
“Keterlibatan warga sekolah dan orang tua dalam proyek ini adalah bentuk tanggung jawab sosial bersama,” tutur Ariyanto lagi.
Menurutnya, revitalisasi SMAN 3 adalah contoh sinergi pendidikan yang bisa ditiru.
“Dari proposal hingga pengerjaan, semua terbuka dan terpantau. Itulah yang membuat proyek ini cepat tapi tetap hati-hati,” katanya.
JabarOL mencatat, di tengah banyaknya proyek infrastruktur pendidikan yang kerap tersendat karena administrasi berbelit, proyek SMAN 3 Kota Bekasi menjadi pengecualian.
Perpaduan antara transparansi, pengawasan aktif, dan partisipasi masyarakat membuat pekerjaan di lapangan berjalan lancar — bahkan lebih cepat dari jadwal awal.
Dari tiga ruang kelas baru yang tengah dikebut di lahan sempit itu, harapan baru untuk dunia pendidikan Kota Bekasi mulai bertumbuh — pelan, tapi pasti. [■]


إرسال تعليق