iklan banner gratis
iklan header banner iklan header iklan header banner
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Talkshow GARIS Dari Bekasi, Suara Umat untuk Indonesia Emas 2045

Program Yayasan GARIS Satukan Tokoh-Tokoh Islam dari MUI hingga Ormas 212, Serukan Peran Umat Dalam Visi 2045


Di sebuah kafe Malamig yang sederhana di Taman Galaxy, Bekasi, Minggu malam 28 September 2025, para tokoh agama dan ormas Islam berkumpul. Mereka bukan sekadar minum kopi, melainkan menyusun deklarasi serius: menolak hedonisme, melawan judi online, dan mendukung reformasi institusi negara demi Indonesia Emas 2045.
 
 — TIMUR | Malam Ahad, 28 September 2025, kafe Malamig Coffee di kawasan Taman Galaxy, Kota Bekasi, berubah menjadi ruang diskusi serius. Yayasan GARIS menggelar sebuah talkshow bertajuk “Dari Bekasi Menuju Indonesia Emas 2045: Hindari Hedonisme, Flexing, dan DFK”.

Lihat juga: Video Talkshow Pertama GARIS tentang Hindari Hedonisme, Flexing, dan DFK

Sejumlah tokoh ormas Islam dan pemuka agama hadir. Dari Ketua Umum MUI Kota Bekasi, KH. Syaifuddin Siroj, Ketua Muhammadiyah Kota Bekasi Ust. Zahrul Hadiprabowo, hingga juru bicara nasional Khilafatul Muslimin, Ust. Abu Salma.


Mereka duduk sejajar dengan Kang Wahyudin, Ketua DTK Persada 212, serta KH. Maulana Alhamdani, pendiri Yayasan GARIS.


“Ini bagian dari ikhtiar kita agar Bekasi memberi kontribusi nyata pada cita-cita Indonesia Emas 2045,” ujar Ir. Verry Koestanto, Ketua Umum Yayasan GARIS sekaligus host acara.


Poin-Poin Deklarasi
Talkshow yang disiarkan langsung lewat sejumlah kanal media dakwah itu menghasilkan sebuah resume bersama.

Intinya, MUI menyatakan siap menjadi garda terdepan menggandeng ormas-ormas Islam sebagai sahabat dan mitra pemerintah.



Khadimul Ummah, Himayatul Ummah, sekaligus Shadiqul Hukumah,” begitu bunyi kesepakatan itu.

Ada lima poin utama yang disepakati:
  1. MUI siap menjadi GARDA TERDEPAN dan pro aktif mengajak dan menggandeng ormas-ormas Islam sebagai SAHABAT MUI untuk bersama-sama sebagai Khadimul Ummah (Pelayan Umat), Himayatul Ummah (Pelindung Umat) dan Shadiqul Hukumah (Mitra Pemerintah)
  2. Siap turun langsung ke masyarakat dalam mengantisipasi berbagai penyakit Masyarakat yang timbul seperti LGBT, JUDOL, Penggunaan obat terlarang, sekaligus mengajak kepada masyarakat jangan mudah termakan isue yang tidak benar, apalagi melakukan praktek Fitnah, adu domba dan menyebarkan berita bohong, hoax dan DFK (Dis informasi, Fakta dan Kebencian)
  3. Menjadi mitra kritis dan strategis pemerintah dalam urusan-urusan keagamaan, menyampaikan masukkan dan saran kepada pemerintah demi kemaslahatan umat dan negara.
  4. Menghormati dan mendukung sepenuhnya hak prerogratif Presiden dalam melakukan reshuffle kabinet, serta melaksanakan reformasi terhadap institusi negara, termasuk Reformasi Kepolisian Republik Indonesia sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan sejalan dengan visi pemerintah. Langkah ini merupakan bagian penting untuk mewujudkan INDONESIA EMAS 2045, sebuah cita-cita nasional yang hanya dapat tercapai apabila seluruh institusi negara bekerja secara efektif,  transparan dan selalu berpihak kepada kepentingan rakyat.
  5. Mendorong dan berperan dalam terciptanya kerukunan dan  persatuan intern dan antar umat beragama serta institusi dalam pemerintahan agar Pemerintah bisa bekerja dengan benar dan baik untuk mewujudkan kesejahteraan warga sesuai visi Indonesia EMAS 2045


Antara Mimbar dan Pemerintahan
Nada politik tak sepenuhnya absen dari forum ini. Di tengah isu reshuffle kabinet yang kian santer, para tokoh Islam Bekasi justru menyatakan dukungan terhadap hak prerogatif Presiden.

Sikap itu dibungkus sebagai langkah menuju pemerintahan yang efektif.

Namun, lebih dari sekadar dukungan, forum juga menggarisbawahi peran ormas Islam sebagai mitra kritis pemerintah.


Kita bukan hanya mengamini, tapi juga menyampaikan masukan,” kata seorang narasumber dari Muhammadiyah.

Acara ini juga menyoroti budaya hedonisme dan flexing yang dianggap menjauhkan generasi muda dari cita-cita besar 2045.


Dari Bekasi ke Nasional
Meski digelar di kafe sederhana, gaungnya meluas. Sejumlah media lokal hingga nasional hadir, mulai MetroTV hingga kanal dakwah YouTube GARIS.

Dari Bekasi, para tokoh itu hendak mengirim pesan bahwa perjalanan menuju Indonesia Emas 2045 tidak bisa hanya ditopang oleh pemerintah, melainkan juga harus digerakkan oleh umat.

Semoga apa yang kita mulai di sini menjadi kontribusi nyata, dalam bimbingan dan ridha Allah SWT,” tutup Verry Koestanto[■] 

Reporter: NMR Redaksi - Editor: DikRizal/JabarOL
Iklan Paralax
iklan banner Kemitraan Waralaba Pers

Post a Comment

أحدث أقدم
banner iklan JabarOL square