iklan banner gratis
iklan header banner iklan header
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Sunda Karsa Fest 2025: Di Panggung Budaya, Ekonomi Kreatif Jabar Bersolek

Sunda Karsa Fest 2025 Gabungkan 2 Festival Besar, Karya Kreatif Jawa Barat Dan West Java Sharia Economic Festival


 BANDUNG — Catwalk malam itu tak seperti biasanya. Bukan model profesional atau selebritas papan atas yang melenggang anggun, melainkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama putrinya, Ni Hyang Sukma Ayu.

Keduanya tampil percaya diri peragakan busana karya perajin lokal dalam ajang fashion show Sunda Karsa Fest 2025 yang digelar di Trans Convention Centre, Bandung, Rabu malam (17/7/2025).

Ajang yang menggabungkan dua festival besar, Karya Kreatif Jawa Barat (KKJ) dan West Java Sharia Economic Festival (WJSEF) ini bukan sekadar hajatan seni budaya biasa.

Ia adalah panggung besar bagi kebangkitan ekonomi kreatif yang merayakan kearifan lokal dan semangat kolaborasi.

Digelar selama empat hari hingga 20 Juli, Sunda Karsa Fest menjelma menjadi etalase megah kreativitas Jawa Barat.


Talkshow, workshop, bazaar UMKM, pameran desa wisata, kompetisi bakat, hingga Grand Final Mojang Jajaka Jabar, bersanding dalam satu narasi: memperkuat identitas budaya sambil mendongkrak ekonomi warga.

Noneng Komara Nengsih, Ketua Dekranasda Jawa Barat, menyebut bahwa seluruh kepala daerah dari 27 kota/ kabupaten ikut ambil bagian dalam peragaan busana tersebut, mengenakan produk lokal yang sudah siap dilempar ke pasar.

Tak hanya baju, tapi juga cerita tentang ketahanan tradisi dalam pusaran zaman.

“Ini bukan sekadar show. Ini bentuk nyata dari gotong-royong dan kebanggaan atas produk anak negeri,” ujar Noneng kepada jabarOL.

Langkah Pemprov Jabar bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jabar dalam menggelar festival ini memang bukan tanpa alasan.

Di tengah tekanan ekonomi dan ancaman globalisasi budaya, mereka memilih merangkul kekuatan lokal sebagai sumber daya pembangunan.

Gubernur Dedi Mulyadi, dalam pidato pembukaannya, menekankan pentingnya menjadikan budaya sebagai pondasi ekonomi.

"Bukan hanya soal berapa yang terjual, tapi bagaimana warisan leluhur kita tetap hidup dan relevan bagi generasi masa depan," katanya.

Panggung hiburan Sunda Karsa Fest pun tak main-main. Deretan nama tenar seperti Isyana Sarasvati, Armand Maulana, Andien, hingga Prilly Latuconsina meramaikan malam-malam Bandung yang bersemu etnik. Ustadz Maulana pun turut hadir, membalut ruang acara dengan siraman rohani.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat tampil sebagai salah satu kurator utama.

Mereka menghadirkan stan atraktif dari berbagai desa wisata dan menghidupkan kembali atraksi seni tradisional.

Dari tari-tarian khas hingga kriya-kriya dari pelosok, semua berbaur dalam satu helaan semangat: Sunda bangkit bukan karena nostalgia, tapi karena visi masa depan yang tak melupakan akar. [■] 

Reportase: Gessy Garnia/DisparbudJabar - Editor: DikRizal/JabarOL
Iklan Paralax
iklan banner Kemitraan Waralaba Pers

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama
banner iklan JabarOL square