Kapolres Metro Bekasi dan Ketua Bhayangkari Serahkan Kursi Roda untuk Dua Warga Disabilitas
jabar-online.com, Senin 22 Juli 2025, 13:23 WIB, NurM / DikRizal
Di balik rodanya, menyusup pesan bahwa negara masih hadir—dalam wujud aparat berseragam coklat dan ibu-ibu Bhayangkari yang turun langsung menyentuh luka sosial di masyarakat.
Baca juga: Apa Sebenarnya Kebutuhan Bekasi Yang Sangat Mendesak bagi Warganya Sendiri yang Tinggal di Kabupaten juga Kota Bekasi?
Adalah Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol. Mustofa, S.I.K., M.H., yang memimpin sendiri kegiatan bertajuk Bakti Kesehatan dan Sosial di Desa Sukabudi, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, Selasa (22/7/2025).
Dua penyandang disabilitas menjadi penerima langsung bantuan: Muhammad Afnan Rifaldi, bocah 5 tahun yang lahir tanpa kemampuan berjalan dan bicara, serta Yunus, pemuda 27 tahun yang mengalami kondisi serupa.
Semuanya berlangsung di Kampung Bulak Temu. Suasananya jauh dari seremoni. Tak ada panggung, hanya tanah keras, tenda sederhana, dan pelukan tulus dari para tetangga.
Di antara suara kursi roda yang menggerus jalan tanah, terdengar pula suara haru—dari ibu, ayah, dan tokoh masyarakat yang menyaksikan langsung momen itu.
Lebih dari Sekadar Bantuan
“Ini bukan hanya tentang kursi roda,” ujar Mustofa, tenang. “Kami ingin masyarakat tahu bahwa Polri hadir, peduli, dan ikut merasakan apa yang mereka rasakan.”
“Ini bukan hanya tentang kursi roda,” ujar Mustofa, tenang. “Kami ingin masyarakat tahu bahwa Polri hadir, peduli, dan ikut merasakan apa yang mereka rasakan.”
Bersama sang istri yang juga Ketua Bhayangkari Cabang Metro Bekasi, Mustofa menegaskan bahwa pendekatan humanis menjadi wajah baru kepolisian hari ini.
Di tengah citra Polri yang kerap dipertanyakan, aksi semacam ini menjadi jendela empati—dan suara pelan yang berkata: kami pun manusia.
Turut hadir pula jajaran utama Polres Metro Bekasi: dari Kasat Lantas Kompol Sugihartono, Wakasat Binmas AKP Sugeng Haryanto, hingga Kasi Propam AKP Painondang Marbun.
Bahkan Kapolsek Tambelang AKP Yugo Pambudi dan Bhabinkamtibmas Bripka Ade Haryono pun ikut mendampingi hingga ke rumah warga.
Negara Datang ke Kampung
Yang membedakan kegiatan ini dari program sejenis adalah: kehadiran langsung. Tidak sekadar mengutus, Kapolres dan rombongan datang sendiri—menemui warga, berdialog, dan mengelus kepala anak-anak.
Yang membedakan kegiatan ini dari program sejenis adalah: kehadiran langsung. Tidak sekadar mengutus, Kapolres dan rombongan datang sendiri—menemui warga, berdialog, dan mengelus kepala anak-anak.
Tak ayal, Kepala Desa Sukabudi, H. Iim Mudin Suparna, memberikan apresiasi tinggi. “Kami harap kegiatan seperti ini tidak berhenti di sini,” ucapnya.
Ia tak sendirian. Perangkat desa seperti Sekdes, anggota BPD, hingga Ketua RT 001 ikut menyambut hangat. Bagi mereka, kehadiran aparat bukan soal keamanan, tapi tentang kepedulian.
“Kadang yang dibutuhkan warga bukan hanya bantuan materi. Tapi perhatian. Empati. Itu yang mahal,” kata Tatang, Sekdes yang ikut menyaksikan.
Kursi Roda Gerakkan Banyak Hal
Kini, Afnan dan Yunus tak perlu lagi digendong ke mana-mana. Bagi orang kota, mungkin kursi roda hanya benda biasa.
Tapi di kampung, itu bisa menjadi simbol: bahwa hak untuk bergerak, hidup layak, dan didengar—tidak mengenal status sosial.
Di tengah derasnya politik, tumpukan proyek, dan bisingnya persaingan birokrasi, aksi kecil ini terasa seperti jeda yang hangat.
Dua kursi roda, satu Kapolres, dan satu pesan yang sampai: negara belum lupa pada yang lemah. [■]


إرسال تعليق