Dari Dakwah ke Bisnis: Berangkat dari Studi Tiru ke Gresik, MUI Kota Bekasi Buka Pabrik Air Mineral
Setelah studi tiru ke Gresik, Majelis Ulama Indonesia Kota Bekasi ikut terjun ke bisnis air minum. Targetnya jelas: ratusan ribu kardus per tahun. Kata KH. Syaifuddin Siroj: menyeimbangkan dunia dan akhirat.

SidikWarkop warga Kota Bekasi sekaligus komika medioker (strata b+ ya?) sekaligus pemerhati masalah sosial keagamaan Kota Bekasi menyatakan, “Mantap nih, ustadz-ustadz dan para ulama bukan cuma ceramah, tapi juga dagang air. Jadi kalau jamaah haus habis pengajian, langsung ‘amin’ sambil minum air mineral MUI.”
Ketua MUI Kota Bekasi, KH. Syaifuddin Siroj, menegaskan langkah ini bukan sekadar diversifikasi kegiatan, tapi bagian dari upaya menyeimbangkan peran spiritual dan ekonomi.
“MUI tidak hanya menangani dakwah keagamaan, tapi juga harus menyentuh bidang ekonomi. Penting bagi kita untuk imbang antara dunia dan akhirat,” ujarnya kepada wartawan, Rabu, 1 Oktober 2025.
Dan SidikWarkop pun beri komentar menambahkan sambil berpantun, “Bener, Bang Kyai Haji Siroj. Dunia-akhirat harus seimbang. Jadi abis shalat dhuha, jangan lupa shalat zhuhur… Abis dengerin ceramah ulama... Jangan lupa minum air mineral MUI, Lur...!!!”
Dari Studi Tiru ke Gresik ke Bekasi
Inisiatif bisnis AMDK MUI Bekasi berawal dari studi tiru ke Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Menurut Syaifuddin, pengalaman itu membuka mata bahwa daerah non-metropolitan pun mampu mengelola aset ekonomi besar.
“Kalau Gresik saja bisa, mestinya kota Bekasi tidak tertinggal. Karena itu, pemerintah perlu mendukung penuh inisiatif seperti ini,” kata KH Siroj lagi.
SidikWarkop sangat setuju dengan ide tersebut, “Wah, ini baru studi tiru yang bermanfaat. Biasanya pejabat studi banding ke luar negeri pulangnya bawa foto doang. Kalau MUI, pulangnya bawa ide bikin pabrik air.”
Roda Usaha Baru MUI
Direktur Utama Badan Usaha MUI Bidang AMDK, Alimudin, mengungkapkan pihaknya sudah menerima surat keputusan pengurus resmi untuk mengelola unit usaha tersebut.
Dengan nada optimis, ia menegaskan akan menjalankan amanah yang diberikan.
SidikWarkop pun menimpali, “Kalau ada SK resminya berarti serius. Jangan-jangan nanti SK ini ditempel di galon biar airnya makin halal dan barokah.”
“Bismillahirrahmanirrahim, amanah ini insyaallah akan kami jalankan sebaik mungkin,” ucap Alimuddin.
SidikWarkop mengomentari: “Hati-hati, Pak. Biasanya kalau orang buka usaha sambil baca bismillah, tetangga ikut-ikutan ngutang duluan.”
Menurut Alimudin, prospek bisnis air mineral cukup menjanjikan. Konsumsi masyarakat yang tinggi, ditambah pasar yang luas, diyakini bisa menjadi modal kuat bagi MUI Bekasi dalam menggerakkan roda ekonomi barunya.
SidikWarkop langsung nyamber, “Betul! Orang Bekasi kalau macet di Kalimalang aja bisa habis satu botol. Jadi pasarnya jelas. Tinggal kasih slogan aja: Air mineral MUI, bikin iman tambah nyaman tentrem, tenggorokan pun seger adem.” [■]


إرسال تعليق