iklan banner gratis
iklan header iklan header banner
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Lalu Lintas Pasar Baru Bekasi Timur Bau dan Macet Dikritik Keras Warga

Dukung Tapi Kritik: Ronny Hermawan Nilai Tata Kota Bekasi Masih Ada PR, dari Pasar Baru hingga Borobudur

Anggota DPRD Provinsi Jabar sekaligus Ketua DPC Partai Demokrat Kota Bekasi memuji langkah Tri Adhianto menata ruang publik, tapi menuding beberapa kawasan strategis masih dibiarkan semrawut macet dan bau tak sedap. Delvin Chaniago juga menyatakan hal senada.

 — KOTA BEKASI | Di balik apresiasi terhadap Walikota Bekasi Tri Adhianto, anggota DPRD Jawa Barat Ronny Hermawan justru membuka “catatan investigatif kecil” soal wajah ruang publik yang belum sepenuhnya tertata.

Ia menyoroti sejumlah titik di jantung Kota Bekasi yang menurutnya “tidak layak dilihat, apalagi dihirup.”

“Iya contohnya di depan Pasar Baru Bekasi. Itu pedagang kaki lima dibiarkan berjualan di badan jalan. Kan menimbulkan bau menyengat kalau melintas di jalan itu. Padahal di dekat situ ada sekolahan juga,” ujar Ronny kepada JabarOL, Selasa (14/10/2025) malam.

Pasar Baru dan Borobudur Jadi Sorotan
Penelusuran lapangan JabarOL di sekitar Pasar Baru Bekasi membenarkan kondisi yang disampaikan Ronny.

Di pagi hari, aroma campuran limbah ikan, sayuran busuk, dan plastik terbakar menyeruak di sepanjang ruas jalan KH Agus Salim hingga ke underpass Jl. Nonon Sonthanie, Durenjaya, Bekasi Timur.

Beberapa pedagang terlihat masih menempati bahu jalan, sementara petugas Satpol PP tampak sekadar lewat tanpa tindakan berarti.

Ronny juga menyinggung bangunan pertokoan Borobudur di dekat Terminal Bekasi yang kini lebih mirip bangunan mati ketimbang pusat ekonomi rakyat.

“Pemerintah daerah kan bisa ajak kerjasama gedung pertokoan Borobudur yang tutup itu untuk menjadi lapak bagi para pedagang kaki lima. Jadi tidak ada lagi pedagang yang berjualan di jalanan depan Borobudur itu,” usulnya.

Bekas pertokoan yang dulu ramai saat menjelang Lebaran itu kini gelap dan tak terurus. Di beberapa sudut, terlihat coretan vandalisme dan genangan air sisa hujan.

Warga sekitar mengaku khawatir area itu berubah menjadi “rumah hantu ekonomi” jika dibiarkan terus seperti sekarang.

Ronny Desak Revitalisasi Pasar dan Pertokoan Mati Suri
Sebagai anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Ronny menegaskan bahwa Pemkot Bekasi harus lebih berani melakukan kolaborasi publik-swasta untuk menghidupkan kembali sentra ekonomi yang mati suri.

“Itu pertokoan di Kota Bekasi banyak yang tutup juga harus di-'endors' (didukung) untuk lebih kreatif dan inovatif dalam pengelolaannya. Bisa kok pemerintah kerjasama dengan swasta, siapa bilang enggak bisa,” katanya.

Ia juga menekankan, pembenahan wajah Pasar Baru Bekasi dan sekitarnya penting bukan hanya soal estetika, tapi juga untuk meningkatkan peluang Bekasi meraih penghargaan Adipura.

“Iya agar bisa dapat Adipura kan harus ditertibkan lagi seputar Pasar Baru Bekasi dan Terminal agar pedagangnya lebih tertib dan enak dipandang serta tidak bau,” tambahnya.

Tri Adhianto Dapat Nilai Baik, Tapi Belum Sempurna
Meski melontarkan banyak kritik, Ronny tetap memberikan apresiasi terhadap Walikota Bekasi Tri Adhianto. Menurutnya, Tri cukup konsisten dalam membenahi infrastruktur dasar.

“Saya menilai Pak Walikota Bekasi sudah cukup baik di tahun pertama kepemimpinannya terutama konsennya pada pembangunan infrastruktur baik jalan, pendidikan, dan juga kesehatan,” ujar Ketua DPC Demokrat Kota Bekasi itu.

Namun, kata Ronny, penataan wajah kota dan pemberdayaan sektor ekonomi rakyat jangan sampai tertinggal.

“Jalan boleh mulus, tapi kalau pasar dan kawasan dagang masih kumuh dan bau, ya percuma juga,” tutupnya sambil tersenyum.

Catatan Investigasi JabarOL:
Pantauan malam tadi di sekitar Pasar Baru dan Borobudur menunjukkan bahwa peringatan Ronny bukan tanpa dasar.

Bau tak sedap, pedagang liar, dan pertokoan mati adalah kombinasi klasik kota besar yang gagal menata ulang dirinya.

Pertanyaannya: mampukah Tri Adhianto menuntaskan “PR bau kota” ini sebelum masa jabatannya berakhir? Eh kejauhan ya?

Di lain kesempatan, Manajer Bank Danamon kota Bekasi, Sisca dimana kantor cabangnya terletak di jalur area lingkungan Pasarbaru Durenjaya Bekasi Timur, dihubungi oleh JabarOL melalui telepon selular menyatakan hal senada.

Namun sampai saat ini dirinya masih belum bersedia mengeluarkan pernyataan resmi dengan bentuk wawancara khusus karena alasan kesibukan nya.

Sedangkan Wakil Ketua LSM GMBI distrik Kota Bekasi, Delvin Chaniago yang dihubungi melalui telepon selularnya menyatakan bahwa penertiban para pedagang UMKM serta pedagang lapak di area Pasarbaru Durenjaya Bekasi tak jarang kurang manusiawi.

"Saya pernah mengelola para pedagang lapak di pasar baru Durenjaya, dimana karena gak ketampung di gedung Pasarbaru, disamping harga sewa yang terlalu mahal juga," beber Delvin.

"Akhirnya mereka terpaksa harus berjualan di luar kompleks area gedung pasar dan buka lapak menggunakan bahu jalan atau satu lajur penuh jalan depan pasar hingga terminal, dengan kesepakatan mulai dari malam dini hari hingga pagi menjelang jam 06:00 pagi. Setelah batasan waktu itu mereka harus segera steril dari jalan," ungkap lelaki yang akrab disapa Bang Delvin Chan.

Delvin menambahkan bahwa dirinya sangat setuju dengan usulan anggota DPRD Provinsi Jabar, Ronny Hermawan yang mengatakan bahwa alangkah bijak jika pemilik gedung bekas Borobudur Department Store diajak kolaborasi agar gedungnya tak jadi gedung terbengkalai tiada berguna sama sekali pasca penutupan resmi sejak pandemi lalu.

"Pemkot bisa membuat perjanjian kerjasama dengan pemilik gedung agar tempat kosong tersebut dijadikan tempat sementara bagi para pedagang pasar untuk lapak sayur mayur mereka, agar mereka tak perlu lagi berdagang di bahu jalan, atau malah di jalan raya itu sendiri di depan terminal." pungkas Delvin Chan yang dulu pernah jadi pengelola para pedagang pasar depan Borobudur kepada BekasiOL.

Sebaliknya, Kepala Sekolah Strada Budi Luhur, Endah Budi Lestari, SPd juga kepsek Strada Budi Luhur II, Elisabeth Wiwik Handayani yang lokasi kedua gedungnya tepat berada di depan komplek Pasarbaru Durenjaya, Bekasi Timur, sampai berita ini dinaikkan, Endah Budi L belum bisa dihubungi untuk mengeluarkan pernyataan atas semrawutnya dan bau tak sedapnya Pasarbaru Durenjaya Bekasi Timur. [■] 

Reporter: NMR Redaksi - Editor: DikRizal/JabarOL
Iklan Paralax
iklan banner Kemitraan Waralaba Pers

Post a Comment

أحدث أقدم
banner iklan JabarOL square