iklan banner AlQuran 30 Juz
iklan banner gratis
iklan header iklan header banner
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Lalu Lintas Pasar Baru Bekasi Timur Bau dan Macet Dikritik Keras Warga

Delvin Chaniago Kritik Semrawutnya Pasarbaru Durenjaya Bekasi Timur Dan Dukung Usulan Revitalisasi

Wakil Ketua LSM GMBI Distrik Kota Bekasi Delvin Chaniago menyikapi kesemrawutan tata kelola Pedagang Kaki Lima di jalan raya depan Pasarbaru Durenjaya Bekasi yang keadaannya bau dan sering macet di pagi hari.
 
 — KOTA BEKASI | Mengutip berita dan pernyataan anggota DPRD Provinsi Jabar tentang situasi kondisi Pasarbaru Durenjaya Bekasi Timur yang kemudian viral pada Selasa 14/10/2025 lalu, maka tim redaksi JabarOL melanjutkan untuk melakukan investigasi dengan menelusuri beberapa warga serta tokoh masyarakat yang ada di wilayah sekitar Pasarbaru Durenjaya Bekasi Timur.

Catatan Investigasi JabarOL:
Pantauan malam Rabu tadi 15/10/2025 di sekitar Pasar Baru dan area gedung bekas Borobudur dept store menunjukkan bahwa keadaan yang digambarkan tersebut beralasan dan bukan tanpa dasar.

Bau tak sedap, pedagang liar alias yang tak terdata, dan pertokoan mati adalah kombinasi klasik kota besar yang gagal menata ulang dirinya.

Pertanyaannya: mampukah walikota Bekasi Tri Adhianto menuntaskan “PR bau kota” ini sebelum masa jabatannya berakhir? Eh kejauhan ya?

Di lain kesempatan, Manajer Bank Danamon kota Bekasi, Sisca dimana kantor cabangnya terletak di jalur area lingkungan Pasarbaru Durenjaya Bekasi Timur, dihubungi oleh JabarOL melalui telepon selular menyatakan hal senada.

Namun sampai saat ini dirinya masih belum bersedia mengeluarkan pernyataan resmi dengan bentuk wawancara khusus karena alasan kesibukan nya.

Sedangkan Wakil Ketua LSM GMBI distrik Kota Bekasi, Delvin Chaniago yang dihubungi melalui telepon selularnya menyatakan bahwa penertiban para pedagang UMKM serta pedagang lapak di area Pasarbaru Durenjaya Bekasi tak jarang kurang manusiawi.

"Saya pernah mengelola para pedagang lapak di pasar baru Durenjaya, dimana karena tak tertampung di gedung Pasarbaru, disamping harga sewa yang terlalu mahal juga," beber Delvin.

"Akhirnya mereka terpaksa harus berjualan di luar kompleks area gedung pasar dan buka lapak menggunakan bahu jalan atau satu lajur penuh jalan depan pasar hingga terminal, dengan kesepakatan mulai dari malam dini hari hingga pagi menjelang jam 06:00 pagi. Setelah batasan waktu itu mereka harus segera steril dari jalan," ungkap lelaki yang akrab disapa Bang Delvin Chan.

Delvin menambahkan bahwa dirinya sangat setuju dengan usulan anggota DPRD Provinsi Jabar yang tengah viral dan mengatakan bahwa alangkah bijak jika pemilik gedung bekas Borobudur Department Store diajak kolaborasi agar gedungnya tak jadi gedung terbengkalai tiada berguna sama sekali pasca penutupan resmi sejak pandemi lalu.

"Pemkot bisa membuat perjanjian kerjasama dengan pemilik gedung agar tempat kosong tersebut dijadikan tempat sementara bagi para pedagang pasar untuk lapak sayur mayur mereka, agar mereka tak perlu lagi berdagang di bahu jalan, atau malah di jalan raya itu sendiri di depan terminal." pungkas Delvin Chan yang dulu pernah jadi pengelola para pedagang pasar depan Borobudur kepada BekasiOL.

Sebaliknya, Kepala Sekolah Strada Budi Luhur, Endah Budi Lestari, SPd juga kepsek Strada Budi Luhur II, Elisabeth Wiwik Handayani yang lokasi kedua gedungnya tepat berada di depan komplek Pasarbaru Durenjaya, Bekasi Timur, sampai berita ini dinaikkan, Endah Budi L belum bisa dihubungi untuk mengeluarkan pernyataan atas semrawutnya dan bau tak sedapnya Pasarbaru Durenjaya Bekasi Timur. [■] 

Reporter: NMR Redaksi - Editor: DikRizal/JabarOL
Iklan Paralax
iklan banner Kemitraan Waralaba Pers

Post a Comment

أحدث أقدم
banner iklan JabarOL square