Setyo Harsono: Masyarakat Dan Keluarga Menilai Kematian Defi Sangat Janggal, Apalagi Ada Video Cekcok dengan Suami

Pihak keluarga meminta untuk dilakukan Otopsi jasad dari mendiang Defi Retno Winasih karena saat ditemukan mulutnya mengeluarkan busa, badan bagian sekitar bawah punggung atas paha lebam, dekat selangkangan ada goresan dan tampak tubuh korban gemuk membengkak.
Hal ini disampaikan oleh orang tua korban, Setyo Harsono, Kamis (26/06/2025) di rumahnya meski kesehatanya saat ini tidak begitu sehat, pihak keluarga korban.
Menurut Setyo Harsono, masyarakat dan keluarga menilai kematian Defi sangat janggal, sehari sebelum meninggal masih sehat dan berangkat kerja.
“Ya, ini sangat janggal dan tidak wajar. Pihak keluarga meminta agar ini diusut tuntas, agar menjadi jelas, apakah dia (Defi, red) dibunuh atau bagaimana, soalnya sehari sebelum meninggal, tetap kerja (hari Selasa) namun dijemput suaminya izin pulang di tempat kerjanya Koh Wijaya,” ungkapnya.

“Ya, ini sangat janggal dan tidak wajar. Pihak keluarga meminta agar ini diusut tuntas, agar menjadi jelas, apakah dia (Defi, red) dibunuh atau bagaimana, soalnya sehari sebelum meninggal, tetap kerja (hari Selasa) namun dijemput suaminya izin pulang di tempat kerjanya Koh Wijaya,” ungkapnya.

Kematian Defi Retno dinilai tak wajar keluarga minta diotopsi karena saat meninggal dunia, pihak suami melalui Solikhun rekam spiritual menolak dilakukan otopsi padahal pihak bos korban siap membiayai otopsi.
Selain itu, lanjut dia, pihak keluarga juga meminta dilakukan otopsi terhadap jenazah korban meski sudah dikubur enam bulan lamanya, untuk mengetahui penyebab kematian korban.
“Kita keluarga masih curiga ini ada dugaan pembunuhan atau bukan. Infonya, Defi kesetrum namun ada luka, karena korban saat sebelum meninggal izin minta dijemput suaminya di tempat kerja sebelum waktu pulang." jelasnya.
“Kita keluarga masih curiga ini ada dugaan pembunuhan atau bukan. Infonya, Defi kesetrum namun ada luka, karena korban saat sebelum meninggal izin minta dijemput suaminya di tempat kerja sebelum waktu pulang." jelasnya.
"Sementara ada dalam videonya terlihat cekcok dengan suaminya, di sana (TKP penemuan mayat korban, red) suami pada Rabu pagi pergi lebih dahulu dan ditemukan mayat sudah terlentang kaku dan teman kontrakan sebelum suami pergi bilang nanti istrinya berangkat bareng,” jelasnya.
Ditanya tentang kehidupan korban, Setyo Harsono menjelaskan bahwa korban tinggal sendiri di rumah kontrakan Mandor Memet Jln. Nurul Falah, Kemplang Desa Kosambi Timur (Belakang SMP Tunas Bangsa), Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tanggerang Jawa Barat, bersama suaminya, anaknya di kampung.
Ditanya tentang kehidupan korban, Setyo Harsono menjelaskan bahwa korban tinggal sendiri di rumah kontrakan Mandor Memet Jln. Nurul Falah, Kemplang Desa Kosambi Timur (Belakang SMP Tunas Bangsa), Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tanggerang Jawa Barat, bersama suaminya, anaknya di kampung.
Dalam komplek kontrakan, juga ada tetangga kontrakan dan dua anaknya bersama orangtua di Banjarnegara.
Sementara dua jam sebelum mayat ditemukan di kontrakan oleh tetangga diperkirakan telah berangkat kerja jam 06.00 WIB dan mayat ditemukan 08.00 WIB dalam keadaan terlentang sudah kaku, pada Rabu (18/12/2024).
“Dia anak perempuan saya. Saat ini saya sakit dan ibunya sudah lama meninggal. Kesehariannya, dia bekerja di Perusahaan PGJ Watches punya Koh Wijaya dan di kontrakan bersama suaminya yang berasal dari Banjarnegara,” terangnya.
Bagaimana pergaulan korban di tengah masyarakat ? Menurut salah satu tetangga kontrakan menurut orangtua mengaku bahwa korban sangat bergaul dengan masyarakat di sekitar kontrakan baik dan tidak pernah ada masalah.
“Sehari-hari hanya di sekitar Kosambi, tidak pernah keluar rumah jauh-jauh. Itu lah kemarin, kita terkejut juga kok bisa sampai meninggal di kontrakan sana, dan pihak keluarga dikabari karena kesetrum.” imbuhnya.
“Dari informasi di sekitar rumah kontrakan dia diketahui meninggal pagi hari sekira jam 08:00, setelah suaminya sekira jam 06:00 pergi. Dan meminta tetangganya untuk berangkat kerja bareng, karena kerja satu perusahaan. Waktu itu pintu dikedor-kedor kemudian dibuka ditemukan mayat sudah terbujur kaku dan terlentang.” sambungnya.
Terpisah, keluarga sudah meminta bantuan hukum Tim DPC IKADIN Banjarnegara untuk menelusuri dan berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk Polsek Teluknaga Kota Tanggerang.
“Dia anak perempuan saya. Saat ini saya sakit dan ibunya sudah lama meninggal. Kesehariannya, dia bekerja di Perusahaan PGJ Watches punya Koh Wijaya dan di kontrakan bersama suaminya yang berasal dari Banjarnegara,” terangnya.
Bagaimana pergaulan korban di tengah masyarakat ? Menurut salah satu tetangga kontrakan menurut orangtua mengaku bahwa korban sangat bergaul dengan masyarakat di sekitar kontrakan baik dan tidak pernah ada masalah.
“Sehari-hari hanya di sekitar Kosambi, tidak pernah keluar rumah jauh-jauh. Itu lah kemarin, kita terkejut juga kok bisa sampai meninggal di kontrakan sana, dan pihak keluarga dikabari karena kesetrum.” imbuhnya.
“Dari informasi di sekitar rumah kontrakan dia diketahui meninggal pagi hari sekira jam 08:00, setelah suaminya sekira jam 06:00 pergi. Dan meminta tetangganya untuk berangkat kerja bareng, karena kerja satu perusahaan. Waktu itu pintu dikedor-kedor kemudian dibuka ditemukan mayat sudah terbujur kaku dan terlentang.” sambungnya.
Terpisah, keluarga sudah meminta bantuan hukum Tim DPC IKADIN Banjarnegara untuk menelusuri dan berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk Polsek Teluknaga Kota Tanggerang.
Ketua DPC IKADIN Banjarnegara pada Sabtu (28/6-2025) telah berkoordinasi dengan Kapolsek Teluknaga, informasi waktu kejadian ditangani oleh Unit I dan surat kuasa sudah diberitahukan pihak Kapolsek.
Saat ini dikonfirmasi mengatakan bahwa saat ini pihaknya DPC IKADIN Banjarnegara berkoordinasi dengan Polsek Teluknaga Unit 1, meminta bukti terkait permasalahan tersebut yang mengarah adanya dugaan pembunuhan dipersiapkan sehingga nantinya akan dilakukan penyelidikan dengan dugaan kematian korban.
“Kematian yang janggal sebelumnya ada perselisihan dengan pihak suaminya, ada juga percakapan korban dengan teman. HP korban yang terkunci perlu dibuka oleh ahli IT." ungkap Harmoni, SH. MM.
“Kematian yang janggal sebelumnya ada perselisihan dengan pihak suaminya, ada juga percakapan korban dengan teman. HP korban yang terkunci perlu dibuka oleh ahli IT." ungkap Harmoni, SH. MM.
Pihak keluarga meminta dilakukan otopsi, saat itu justru suaminya menolak otopsi. Dalil penyebab kematian yang karena kesetrum, padahal bosnya, menurut informasinya mau membiayai dan pemulangan jenasahpun ke kampung halaman dibiayai bosnya,” jelas Harmono lagi.
Namun, pihaknya DPC IKADIN sudah menyampaikan kepada Polsek Teluknaga, bahwa pihak keluarga menginginkan dilakukan otopsi karena ada kejanggalan dalam meninggalnya.
“Pihak keluarga ingin dilakukan otopsi saat ini jenazahnya meski sudah dikubur agar terang benderang, karena saat itu dikabari orang tuanya tidak dikasih kesempatan untuk bisa diotopsi. Hanya diinformasikan meninggal disebabkan karena kesetrum.” tandasnya. [■]
Namun, pihaknya DPC IKADIN sudah menyampaikan kepada Polsek Teluknaga, bahwa pihak keluarga menginginkan dilakukan otopsi karena ada kejanggalan dalam meninggalnya.
“Pihak keluarga ingin dilakukan otopsi saat ini jenazahnya meski sudah dikubur agar terang benderang, karena saat itu dikabari orang tuanya tidak dikasih kesempatan untuk bisa diotopsi. Hanya diinformasikan meninggal disebabkan karena kesetrum.” tandasnya. [■]


Posting Komentar