Diduga Salah Prosedur Pemusnahan & Kemungkinan Ada Amunisi Aktif Tak Terdeteksi Diantara Yang Usang
jabar-online.com, Senin 15 Mei 2025, 21:52 WIB, Jaelani / DikRizal
Foto: antara
GARUT, JabarOL — Kabupaten Garut, Jawa Barat, dilanda duka mendalam menyusul ledakan dahsyat yang tewaskan 13 orang pada Senin pagi, 12 Mei 2025.
"Ada 13 (korban), semua meninggal dunia. Jadi ada sembilan warga sipil dan empat anggota TNI AD," ujar Yani, dilansir detikJabar, Senin (12/5/2025).
Sementara itu, Kapendam III Siliwangi Kolonel Mahmudin mengatakan pihaknya masih mendata identitas para korban. Insiden tersebut masih ditelusuri.
"Saya belum dapat datanya, tim investigasi sudah menuju ke lokasi," ujarnya.
Kronologi Kejadian:
Ledakan terjadi sekitar pukul 11.30 WIB di lokasi pemusnahan amunisi. Proses pemusnahan melibatkan penempatan amunisi dalam lubang-lubang yang telah disiapkan.
GARUT, JabarOL — Kabupaten Garut, Jawa Barat, dilanda duka mendalam menyusul ledakan dahsyat yang tewaskan 13 orang pada Senin pagi, 12 Mei 2025.
Ledakan tersebut terjadi saat proses pemusnahan amunisi usang milik TNI Angkatan Darat di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong.
Tragedi ini menyoroti pentingnya prosedur keamanan yang ketat dalam penanganan amunisi kadaluarsa.
Empat orang yang tewas di antaranya merupakan anggota TNI AD. Kasi SIMRS dan Rekam Medis RSUD Pameungpeuk, Yani Suryani Dahyani menyampaikan 9 orang lain merupakan warga sipil.
Baca juga: Kabareskrim POLRI Komitmen Tegakkan Hukum Penyalahgunaan Subsidi LPG di Karawang dan Semarang
Empat orang yang tewas di antaranya merupakan anggota TNI AD. Kasi SIMRS dan Rekam Medis RSUD Pameungpeuk, Yani Suryani Dahyani menyampaikan 9 orang lain merupakan warga sipil.
"Ada 13 (korban), semua meninggal dunia. Jadi ada sembilan warga sipil dan empat anggota TNI AD," ujar Yani, dilansir detikJabar, Senin (12/5/2025).
Sementara itu, Kapendam III Siliwangi Kolonel Mahmudin mengatakan pihaknya masih mendata identitas para korban. Insiden tersebut masih ditelusuri.
"Saya belum dapat datanya, tim investigasi sudah menuju ke lokasi," ujarnya.
Kronologi Kejadian:
Ledakan terjadi sekitar pukul 11.30 WIB di lokasi pemusnahan amunisi. Proses pemusnahan melibatkan penempatan amunisi dalam lubang-lubang yang telah disiapkan.
Namun, saat proses penghancuran detonator, terjadi ledakan besar yang mengakibatkan 13 korban jiwa. Empat di antara korban adalah anggota TNI, sementara sembilan lainnya adalah warga sipil yang berada di sekitar lokasi.
Beberapa laporan menyebutkan adanya ledakan kedua yang lebih besar, diduga berasal dari amunisi aktif yang belum sempat dimusnahkan.
Korban dan Penanganan:
Seluruh korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk untuk mendapatkan perawatan medis dan identifikasi.
Korban dan Penanganan:
Seluruh korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk untuk mendapatkan perawatan medis dan identifikasi.
Proses identifikasi jenazah masih berlangsung. Pemerintah daerah dan TNI AD telah menyatakan kesiapan untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada keluarga korban, termasuk layanan medis, bantuan finansial, dan dukungan psikososial.
Penyebab dan Investigasi:
Penyebab pasti ledakan masih dalam penyelidikan. Namun, dugaan sementara mengarah pada kesalahan prosedur dalam pemusnahan amunisi atau kemungkinan adanya amunisi aktif yang tidak terdeteksi di antara amunisi usang.
Tragedi Garut ini menjadi pengingat akan bahaya yang mengintai dalam penanganan amunisi usang.
Penyebab dan Investigasi:
Penyebab pasti ledakan masih dalam penyelidikan. Namun, dugaan sementara mengarah pada kesalahan prosedur dalam pemusnahan amunisi atau kemungkinan adanya amunisi aktif yang tidak terdeteksi di antara amunisi usang.
TNI AD akan melakukan penyelidikan menyeluruh dan meninjau kembali prosedur pemusnahan amunisi untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Baca juga: Dittipidter Bareskrim POLRI Ungkap Penyalahgunaan LPG Bersubsidi
Tragedi Garut ini menjadi pengingat akan bahaya yang mengintai dalam penanganan amunisi usang.
Kejadian ini menekankan pentingnya penerapan prosedur keamanan yang sangat ketat dan pelatihan yang memadai bagi personel yang terlibat dalam proses pemusnahan amunisi.
Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga untuk mencegah tragedi serupa di masa depan. [■]
Reporter: Jaelani, TimRedaksi Editor: DikRizal/JabarOL


إرسال تعليق